Rabu, 30 Desember 2015

MAKALAH TENTANG BAHAN PENDIDIKAN

BAHAN PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi
Tugas mata kuliah: Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. H. Sutrisno

Disusun oleh:
Nama   : Najiba Rahmawati
NIM    : 14410111
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Proses pembelajaran tidak bisa lepas dari keberadaan dan penggunaan sumber belajar. Dengan tersedianya dan dimanfaatkannya sumber belajar secara tepat dan kontekstual akan mampu memperkaya prose belajr yang sedang berlangsung. Tersedianya sumber belajar yang memedai akan dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu yang terkait dengan proses pembelajaran dikelas. Dengan demikian, tersedianya sumber belajar yang memadai akan dapat melengkapi, memelihara, maupun memperkaya proses pembelajaran. Kerena banyaknya variasi dari sumber belajar kita perlu memahami berbagai format atau bentuk yang beraneka ragam, karakteristik, dan pemanfaatnya. [1]
Belajar-mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak lepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar itu tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar-mengajar, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, sebagian atau keseluruhan.[2]
Sumber belajar, merupakan materi ajar yang dikemas sebagai bahan untuk disajikan dalam proses pembelajaran. Bahan pembelajaran dalam penyajiannya berupa diskripsi yakni berisi tentang fakta-fakta dan prinsip-prinsip, norma yakni berkaitan dengan aturan, nilai dan sikap, serta seperangkat tindakan atau keterampilan motorik. Dengan demikian, sumber belajar pa dasarnya berisi pesan, informasi dan ilustrasi yang berupa fakta, konsep, pemikiran, prinsip dan proses yang berkitan dengan pokok bahasan tertentu yang diarahkan untuk tujuan suatu pembelajaran.
Seiring berjalannya waktu dalam dunia pendidikan terus mengalami banyak perkembangan dan perubahan. Untuk mengimbangi perkembangan zaman dalam dunia pendidikan banyak membuat pembaharuan terhadap sumber-sumber belajar yang dipakai dalam dunia pendidikan. Sumber-sumber belajar dalam dunia pendidikan itu banyak sekali tidak hanya sumber yang disediakan oleh sekolah-sekolah atau yayasan pendidikan lainnya, namun sumber belajar juga bisa datang dari lingkungan sekitar seperti halnya jika kita sedang bersosialisasi dengan masyarakat itu juga merupakan sumber belajar. Hal lainnya seperti kebudayaan, alam sekitar, dan pengetahuan alam juga bisa menjadi sumber untuk belajar. Jadi sumber belajar itu tidak hanya ada dalam forum formal seperti sekolah, namun juga datang dari dalam diri kita sendiri melalui berbagai pengalaman yang kita dapatkan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian sumber belajar?
2.      Bagaimana pengembangan sumber belajar?
3.      Apakah ruang lingup dalam sumber belajar?
4.      Apa fungsi sumber belajar?
C.     Tujuan
1.      Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari sumber belajar
2.      Mahasiswa mampu mengetahui ruang lingkup sumber belajar
3.      Mahasiswa mampu mengetahui fungsi-fungsi sumber belajar



BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Sumber Belajar
Sumber balajar dalam pengertian sempit adalah, misalnya, buku-buku atau bahan-bahan tercetak lainnya. Pengertian yang lebih luas tentang sumber belajar diberikan oleh Edgar Dale yang menyatakan bahwa pengalaman itu adalah sumber belajar.
Sumber belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya, seluas hidup sendiri. Belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya.[3]
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
Edgar Dale berpendapat bahwa pengalaman yang dapat memberikan sumber belajar diklasifikasikan menurut jenjang tertentu, berbentuk kerucut pengalaman. Penjenjangan jenis-jenis pengalaman tersebut disusun dari yang kongkret sampai yang abstrak.  Dalam pengembangan sumber belajar itu terdiri dari dua macam, yaitu:
Pertama, sumber belajar yang dirancang atau secara sengaja dibuat atau dipergunakan untuk membantu belajar-mengajar, biasa disebut learning resources by design. Misalnya seperti buku, brosur, ensiklopedi, film, video, tape, slides, film strips, OHP. Semua perangkat keras ini memang secara sengaja dibuat untuk kepentingan kegiatan pengajaran.
Kedua, sumber belajar yang dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar berupa segala macam sumber belajar yang ada disekeliling kita. Sumber belajar ini tidak dirancang untuk kepentingan tujuan suatu kegiatan pengajaran. Sumber belajar ini disebut dengan learning resources by utilization. Misalnya, pasar, toko, museum, tokoh masyarakat, dan sebagainya yang ada dilingkungan sekitarnya.[4]
Selain itu sumber belajar juga dapat dibagai menjadi dua bagian:
1)      Sumber belajar yang telah didesain untuk tujuan belajar: peta, bola dunia, peta timbul, dan sebagainya
2)      Sumber belajar yang dapat dipergunakan untuk tujuan belajar, yaitu sumber-sumber yang tidak disesain untuk tujuan belajar, namun bisa dipergunakan untuk tujuan belajar seperti museum, taman, kebun binatang, dan sebagainya.[5]
Secara lebih terinci, baik yang menyangkut sumber yang telah di desain maupun yang tidak, sumber belajar itu ada lima jenis:
a.             Orang
Orang merupakan sumber belajar. Seperti guru, counselor, administrator, pembantu guru, tutor, dan sebagainya. Mereka telah mendapat latihan khusus dalam fungsinya sebagai sumber belajar. Orang bisa diminta menjadi sumber belajar karena memiliki kecapakan atau keterampilan memalukan pekerjaan di masyarakat, ahli bank, pengusaha, artis, dan lain-lain dan baru menjadi sumber belajar ketika mereka dipanggil untuk membantu anak untuk belajar.
b.             Benda-benda material
Benda-benda material adalah sumber belajar yang membawa amanat untuk disampaikan. Benda-benda ini adalah sumber belajar karena telah didesain untuk tujuan belajar, disebut instructional material atau media. Misalnya buku catatn, buku cetakan, slide dan semua bendayang  dipergunakan disekolah karean benda-benda tersebut telah didesain untuk tujuan belajar.
c.             Ruang dan tempat
Ruang dan tempat belajar adalah sumber belajar juga , sebaba ruang dan tempat ini dipergunakan oleh siswa untuk kebutuhan belajar. Siswa melakukan interaksi dengan ruang dan tempat itu, seperti gedung sekolah, dengan perpustakaan, dengan auditorium, dan sebagainya. Tempat dan ruang yang terdapat di masyarakat, yang dapat dipergunakan untuk kebutuhan belajar, ialah gedung bersejarah, pabrik, rumah-rumah petani, jalan, danau, dan sebagainya.
d.            Alat dan perabotan
Alat dan perabotan bisa beurpa bahan-bahan mentah yang tidak disusun untuk kebutuhan belajar. Alat yang didesain untuk tujuan belajar antara lain alat audiovisual seperti proyektor untuk display, kamera untuk produksi. Alat yang tidak didesain namun dapat dipergunakan untuk kebutuhan belajar adalah mesin, miskroskop, tabung reaksi, kampak, paku, kayu, tanah liat, ban mobil, dan lain sebagainya.
e.             Kegiatan
Kegiatan dalah sumber belajar karena pada kegiatan biasanya terdapat unsur kombinasi dengan sumber-sumber lain. Kegiatan ini adalah teknik memudahkan belajar, seperti teknik pengajaran berprogram, teknik simulasi, dan sebagainya. Dalam kegiatan itu terkandung tujuan belajar, jenis-jenis evaluasi, beberapa benda material, dan beberpa cara khusus penggunaanya.[6]
B.            Ruang Lingkup Sumber Belajar
1.             Pengembangan Sumber Belajar
Sumber belajar itu harus dipergunakan secara efektif sehingga melakukan kontak dengan pelajar secara tepat. Untuk menciptakan kegiatan seperti itu, personel yang terlibat didalamnya harus melakukan fungsinya sebagaimana mestinya. Pengembangan sumber belajar ini berkaiatn erat dengan fungsi. Ada enam jenis fungsi dalam pengembangan sumber ini, yaitu:[7]
a.       Fungsi riset dan teori
Tujuan fungsi riset dan teori ialah menghasilkan dan mengetes pengetahuan yang bertalian dengan sumber-sumber belajar, pelajar, dan fungsi tugas. Tujuan ini bisa diperoleh dengan merencanakan riset, melaukan riset, meninjau kembali (review) literatur riset, dan mempraktekan informasi kedalam belajar. Tujuan lain dari fungsi riset dan teori ini adalah untuk mengembangkan keunikan teori terhadap teknologi pendidikan. Penegtahuan dari fungsi ini dapat membimbing kegiatan fungsi lain.
b.      Fungsi desain
Tujuan fungsi desain ialah menjabarkan secara garis besar teori teknologi pendidikan berikut isi mata pelajarn ke dalam spesifikasinya untuk dipakai sebagai sumber belajar.
c.       Fungsi produksi dan penempatan
Tujuan fungsi ini untuk menjabarkan secara khusus sumber belajar kedalam sumber belajar yang kongret. Output dari fungsi produksi dan penempatan ialah produk kongkret dalam bentuk prototip atau bahan-bahan untuk sumber belajar.
d.      Fungsi evaluasi dan seleksi
Tujuan fungsi ini untuk menentukan atau meniali penerimaan (atau sejenis kriteria) sumber-sumber belajar oleh fungsi yang lain. Hal ini bisa dilakukan dengan metode eksperimental yang praktis dan objektif.
e.       Fungsi organisasi dan pelayanan
Tujuannya untuk membuat atau menjadikan sumber-sumber dan informasi mudah diperoleh bagi kegunaan fungsi yang lain serta pelayanan bagi para siswa. Output fungsi ini mungkin berupa sistem katalog diperpustakaan, sistem asembling, sistem distribusi sistem operasi dan sebagainya.
f.       Fungsi pemanfaatan
Tujuan fungsi ini untuk membawa siswa kontak dengan sumber-sumber belajar. Untuk melaksanakannya maka orang harus:
1)      Mengarahkan
2)      Mempersiapkan
3)      Menyajikan
4)      Membantu
5)      Melaksanakan kelanjutan dari penggunaan sumber-sumber belajar

2.             Klasifikasi Sumber Belajar
Pengklasifikasian yang dianggap klasik dari sumber belajar adalah pembagian menurut Edgar Dale (1954), terinci dalam kerucut pengalamannya. Pembagian itu mudah dipahami, menggambarkan pembagian sumber belajar dari tingkat yang paling kongkret ke tingkat yang paling abstrak, asal saja makna dari pengalaman diartikan sebagai sumber belajar, sekalipun banyak orang yang berpendapat bahwa pengalaman itu lebih luas daripada sumber belajar. Wallington (1970) menyatakan bahwa peran utama sumber belajar adalah membawa atau menyalurkan stimulus dan informasi kepada siswa. dengan demikian maka untuk mempermudah klasifikasi sumber belajar itu kita dapat mengajukan pertanyaan seperti “apa”, “siapa”, “dimana”, dan “bagaimana”.
Pembagian lain yang mirip dengan klasifikasi tersebut diatas adalah yang dikemukakan oleh Donald. P. Ely (1963), hanya saja istilah yang dipakainya agak berbeda, misalnya:
a.       Istilah people diganti dengan man sebagai pihak yang menyalurakan atau mentrasmisikan pesan.
b.      Media instumentation diganti dengan maetrials dan devices sebagai bahan (sofware) dan perlengkapan (hardware)
c.       Techniques diganti dengan methods sebagi cara atau metode yang dipakai dalam menyajikan informasi.
d.      Environment diganti dengan setting’ sebagai lingkungan tempat interaksi belajar-mengajar terjadi.
Dengan uraian dan pernyataan tersebut maka sumber belajar akan menjadi lebih jelas. Sebagaimana dinyatakan oleh Torkleson (1965), sumber belajar itu demikian luasnya, bisa meliputi segala sesuatu yang dipergunakan untuk kepentingan pelajaran, yaitu segala apa yang ada di sekolah pada masa lalu, sekarang, dan pada masa yang akan datang.[8]




Klasifikasi Jenis-Jenis Sumber Belajar
No.
Jenis
Sumber Belajar
Pengertian
Contoh
Dirancang
Dimanfaatkan
1.
Pesan (message)
Informasi yang harus disaluran oleh komponen lain berbentuk ide, fakta, pengertian, data.
Bahan-bahan pelajaran.
Cerita rakyat, dongeng, nasihat.
2.
Manusia (people)
Orang yang menyimpan informasi atau menyalurkan informasi. Tidak termasuk yang menjalakan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar.
Guru, aktor, siswa, pembicara, pemain. Tidak termasuk teknisi, tim kurikulum.
Narasumber, pemuka masyarakat, pimpinan kantor, responden.
3.
Bahan (materials)
Sesuatu bisa disebut media/software yang mendukung pesan untuk disajikan melalui pemakainan alat.
Transparasi, film, slides, tape, buku, gambar, dan lain-lain.
Relief,candi, arca, peralatan teknik.
4.
Peralatan (device)
Sesuatu bisa disebut media/hardware yang menyaluran pesan untuk disajikan yang ada didalam software
OHP, proyektor,slides, film, TV, kamera, papan tulis.
Generator, mesin, alat-alat mobil.
5.
Teknik/metode (technique)
Prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi, dan orang untuk menyampaikan pesan.
Ceramah, diskusi, simulasi, kuliah, belajar mandiri.
Permaian, percakapan biasa/spontan
6.
Lingkungan (setting)
Situasi sekitar dimana pesan disaluran/ditransmisikan.
Ruangan kelas, studio, perpustakaan, auditorium, aula.
Teman, kebun, pasar, museum, toko.

Klasifikasi sumber belajar menurut Howard Levie adalah sebagai berikut:
a.       Sign Vehicle Characteristics; yang dimaksud adalah:
1)      Lambang digital, yaitu kata-kata dan angka.
2)      Lambang iconic, berpa gambar, diagram, bangun, kartun.
b.      Realism Cue Characteristics, misalnya:
1)      Jumlah rincian gambar
2)      Warna
3)      Gerkan
4)      Dimensi
5)      Efek pendengaran
c.       Sensory channel Characteristics, meliputi:
1)      Pengamatan
2)      Pendengaran
3)      Perabaan
4)      Penyajian melalui berbagai saluran
d.      Locus of Control Characteristics, meliputi:
1)      Sumber
2)      Kelakuan atau keluwesan dalam waktu
3)      Kelakuan atau keluwesan dalam urut-urutan
e.       Respons Acceptance Characteristics, meliputi:
1)      Menuntut jawaban
2)      Adanya umpan balik
3)      Adaptasi
3.             Pengelolaan Sumber Belajar[9]
1.      Pengaadaan sumber belajar
Pengelola madrasah (kepala madrasah dan guru) perlu memetakan sumber-sumber belajar yang dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran agar berjalan efektif. Pengadaan sumber belajar juga perlu mempertimbangkan tujuan pembelajaran dari setiap mata pelajaran. Untuk menentukan sumber belajar, paling tidak ada tiga langkah yang perlu diperhatikan.
Pertama, membuat daftar kebutuhan melalui identifikasi sumber dan sarana pembelajaran yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran di kelas atau sekolah. Pengelola madrasah perlu membuat daftar inventaris sumber dan saranan belajar yang tersedia di sekitar madrasah, baik yang adad di dalam madrasah seperti media pembelajaran, labortorium, dan fasilitas yang ada di dalamnya, maupn yang adad di luar madrasah. Fasilitas ini tidak sekedar benda mati (non-human), namun juga bisa berupa manusia, seperti praktisi atau ahli tertentu di sekitar madrasah yang dapat dimanfaatkan untuk menujang proses pembelajaran.
Kedua, setelah proses identifikasi dan inventaris tentang sumber belajar selesai, perlu dilakukan penggolongan ketersediaan alat, bahan, atau sumber belajar tersebut. Tujuan penggolongan ini adalah untuk mengetahui ketersediaan sumber belajar yang ada di sekitar madrasah. Dari proses ini akan diketahui bahwa sumber belajar sebenarnya sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan pembelajaran, namun belum tersedia sehingga ada upaya konkret dari pengelola untuk mengadakannya, baik melalui pembelian, pembuatan sendiri, maupun pinjaman.
Ketiga, bila sumber belajar tersebut tersedia, maka pengelola madrasah tinggal memanfaatkanya sesuai dengan tujuan pembelajaran dari setiap mata pelajaran. Apabila ditemukan sumber belajar yang sudah tersedia, namun belum sepenuhnya dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran, maka pengelola madrasah perlu memodifikasi atau menyesuaikan sumber balajar tersebut.
2.      Pemanfaatan sumber belajar
a.       Identifikasi kebutuhan sumber daya
Pengelola madrasah perlu melakukan identifikasi tentang sumber daya, terutama manusia, yang tersedia untuk menanfaatkan atau mnengelola sumber-sumber belajar demi pencapaian tujuan pendidikan. Sebab, ketersediaan sumber belajar yang ada disekitar madrasah tidak akan banyak berarti tanpa ada dukungan sumber daya manusia yang mampu menggunakannya.
b.      Identifikasi potensi sumber belajar yang yang ada dan manfaatkan untuk pembelajaran
Selain persoaalan ketersediaan sumber daya di madrasah pengelola madarasah juga perlu mengklasifikasikan sumber-sumber belajar tersebut agar mudah dalam pemanfaatannya.
c.       Kelompokan sumber belajar
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, bahwa sumber belajar tidak hanya dipahami sebagai sejumlah benda mati, namun juga berupa makhluk hidup, termasuk manusia. Karena itu, upaya pengelompokan sumber belajar oleh pengelola madarasah akan sangat membantu dalam pemanfaatannya agar sesuai dengan tujuan belajar dari setiap mata pelajaran. Pengelompokan sumber belajar antara lain dapat dilihat berkut ini.
1)      Lingkungan alam
Sumber belajar ini berupa benda-benda alami yang ada di sekitar madrasah, seperti batu, tumbuhan, sawah, sungai, dan sebagainya. Jenis sumber balajar iin dapat dimanfaatkan untuk mengasah semua jenis kecerdasan siswa, misalnya linguistik, logis-matmatis, spasial, musikal, kinestetis-jasmani, interpersonal, intrapersonal, dan natural.
2)      Perpustakaan
Sumber belajar jenis ini berupa barang cetakan yang tersedia di perpustakaan, seperti buku, majalah, jurnal, dan laporan-laporn penelitian.
3)      Media cetak
Media cetak yang dimaksud di sisn tidak dalam pengertian yang sudah tersedia diperpustakaan, namun media cetak yang ada diluar, misalnya koran, majalah, dan buku.
4)      Narasumber
Sumber belajar dapat berupa orang yang ahli atau praktisi di berbagai bidang yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran. Jenis sumber belajar ini antara lain bankir, dokter, petani, pedagang, polisi, militer dan sebagainya.
5)      Karya siswa
Sumber belajar jenis ini adalah sejumlah media yang diciptakan oleh siswa, misalnya lukisan, peta dan alat peraga lain.
6)      Media elektronik
Sumber belajar jenis ini berupa alat elektronik, baik dibuat sendiri maupun yang sudah tersedia, misalnya televisi, komputer, internet, dan antena parabola.
d.      Cari analisis relevansi antara kelompok sumber belajar dengan mata pelajaran yang diampu guru.
Langkah berikutnya setelah mengelompokan sumber-sumber belajar yang tersedia disekitar madrasah adalah mengaitkan kelompok sumber belajar tersebut dengan pelajaran yang diampu oleh guru.
e.       Tentukan materi dan kompetensi pembelajaran
Penggunaan sumber balajar pada dasarnya untuk mendukung pencapaian kompetensi. Kompetensi yang dimaksud yaitu mencakup penguasaan pengetahuan (knowledge), pemahaman (understanding), keterampilan (skill), nilai (value), sikap (attitude), dan minat (interest).
f.       Pemanfaatan sumber-sumber belajar dalam pembelajaran
Langkah selajutnya seletah penentuan materi dan kompetensi yaitu memanfaatkan sumber belajar yang tersedia untuk dapat mencapai kompetensi yang diinginkan.
4.             Komponen dan Faktor Belajar
Sumber belajar dapat dipandang sebagai suatau sistem karena merupakan satu kesatuan yang didalamnya terdapat komponen-komponen dan faktor-faktor yang berhubungan dan saling berpengaruh satu sama lainnya. Baikn sumber belajar yang dirancang maupun sumber belajar yang terdiri dari kompunen-komponen atau subsistem-subsistem.
a.       Komponen-komponen Sumber Belajar
1.      Tujuan, misi, atau fungsi sumber belajar. Setaiap sumber belajar selalu mempunyai tujuan atau misi yang akan dicapai. Sumber belajar yang dirancang tampaknya lebih eksplisit daripada sumber belajar yang dimanfaatkan saja.
2.      Bentuk, format, atau keadaan fisik sumber belajar. Wujud sumber belajar secara fisik satu sama lainnya berbeda-beda. Keadaan fisik sumber belajar itu merupakan komponen penting. Penggunaan atau pemanfaatannya hendaknya dengan memperhitungkan segi waktu, pembiayaan, dan sebagainya.
3.      Pesan yang dibawa oleh sumber belajar. Setiap sumber belajar selalu membawa pesan yang dapat dimanfaatkan atau dipelajari oleh para pemakainya. Komponen pesan ini merupakan hal yang penting. Oleh sebab itu, pemakai sumber belajar hendaknya memperhatikan bagaimana isi pesan tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: isi pesan harus sederhana, cukup jelas, lengkap, dan mudah dimengerti isinya. Contohnya seperti siswa yang sedang mengamati suatu gejala sosial dibeberapa desa, maka informasi yang diperolehnya itu tidak akan segera disimpulkan karena memerlukan pengolahan dulu.
4.      Tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar. Tingkat kompleksitas pengguna sumber belajar berkaitan dengan keadaan fisik dan pesan sumber belajar. Sejauh mana kompleksitas perlu diketahui guna menentukan apakah sumber belajar itu masih dapat dipergunakan, mengingat waktu dan biaya yang terbatas.

b.      Faktor-faktor yang Berpengaruh kepada Sumber Belajar
Berbagai faktor yang mempengaruhi sumber belajar perlu diketahui untuk memahami karakteristiknya agar pemanfaatannya dalam kegiatan pengajaran bisa optimal. Faktor tersebut antara lain:
1.      Perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang amat cepat dewasa ini amat berpengaruh terhadap sumber belajar yang dipergunakan. Pengaruh teknologi bukan hanya terhadap bentuk dan jenis-jenis sumber belajar, melinkan juga terhadap komponen-komponen sumber belajar. Hal ini menjadi jelas pada sumber belajar yang dirancang. Misalnya, mula-mula kita melihat media visual gambar dalam bentuk film bisu. Dengan adanya penemuan-penemuan teknologi dibidang rekaman dan penegras suara maka film, slides, film strips, kemudian dilengkapi dengan suara. Pemanfaatan video malah lebih praktis dan mudah dihapus untuk dipergunakan kembali bila perlu.
2.      Nilai-nilai budaya setempat. Faktor tersebut berpengaruh terutama pada jenis sumber belajar yang tidak dirancang. Suatu tempat bekas peninggalan upacara ritual pada masa lampau yang masih dianggap tabu oleh masyarakat setempat untuk dikunjungi akan sulit dipelajari atau diteliti sebagai sumber belajar
3.      Keadaan ekonomi pada umumnya. Sumber belajar juga dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, baik secara makro maupun secara mikro. Keadaan ekonomi tersebut mempengaruhi sumber belajar dalam hal upaya ngegandaanya, jenis, atau macamnya, dan upaya menyebarkan pemakai.
4.      Keadaan pemakai. Pemakai sumber belajar jelas memegang peran penting karena pemakailah yang memanfaatkannya sehingga, dengan demikian, sifat pemakai perlu diketahui
3.      Memeilih sumber belajar
Memilih sumber belajar harus didasarkan atas kriteria tertentu yang secara umum terdiri dari dua macam, yaitu:
a.       Kriteria Umum
Kriteria umum merupakan ukuran kasar dalam memilih berbagai sumber belajar, misalnya:
1.      Ekonomis dalam pengertian murah. Ekonomis tidak berarti harganya selalu rendah. Bisa saja dana pengadaan sumber belajar cukup tinggi, tetapi pemanfaatannya dalam jangka panjang dan terhitung murah.
2.      Praktis dan sederhana, artinya tidak memerulakan pelayanan serta pengadaan sampingan yang sulit dan langka. Dan sederhana maksudnya tidak memerlukan pelayanan yang menggunakan keterampilan khusus.
3.      Mudah diperoleh dalam arti sumber belajar itu dekat, tidak perlu diadakan atau dibeli di toko dan pabrik.
4.      Bersifat fleksibel, artinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan intruksional dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya lemajuan teknologi, nilai, budaya, keinginan berpagai sumber belajar itu sendiri .
5.      Komponen-komponennya sesuai dengan tujuan, merupakan kriteria yang penting. Seringkali terjadi suatu sumber belajar mempunyai tujuan yang sesuai, pesan yang dibawa juga cocok, tetapi keadaan fisik tidak terjangkau karena di luar kemampuan disebabkan oleh biaya yang tingg dan banyak memakan waktu.
b.      Kriteria Berdasarkan Tujuan
1.      Sumber belajar guna memotivasi, terutama berguna untuk siswa yang lebih rendah tingkatannya, dimaksudkan untuk memotivasi mereka terhadap mata pelajaran yang diberikan. Pemanfaatan sumber belajar tersebut bertujuan membangkitkan minat, mendorong partisipasi, merangsang pertantaan-pertanyaan, memperjelas masalah, dan sebagainya.
2.      Sumber belajar untuk tujuan pengajaran, yaitu untuk mendukung kegiatan belajar pengajar. Dengan maksud untuk memperluas bahan pelajaran, melengkapi berbagai kekurangan bahan, sebagai kerangka mengajar yang sistematis.
3.      Sumber belajar untuk penelitian, merupakan bentuk yang dapat diobservasi, daianalisis, dicatat serta diteliti, dan sebagainya. Jenis sumber belajar ini diperoleh secara langsung dari masyarakat atau lingkungan.
4.      Sumber belajar untuk emecahkan masalah.
5.      Sumber belajar untuk presntasi. Fungsi sumber belajari ini bukan sebagai penyampian pesan atau informasi atau data, melanikan sebagai strategi, teknik, atau metode.
C.           Fungsi Belajar
Sumber belajar memiliki fungsi :
1.      Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
a.       Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik; dan
b.      Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
2.      Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
a.       Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
b.      Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3.      Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
a.       Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
b.      Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4.      Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
a.       Meningkatkan kemampuan sumber belajar;
b.      Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5.      Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
a.       Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
b.      Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6.      Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.



KESIMPULAN
A.    Pengertian sumber belajar
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
B.     Ruang lingkup dalam sumber belajar:
1.      Pengembangan sumber belajar
2.      Klasifikasi sumber belajar
3.      Pengelolaan sumber belajar
4.      Komponen-komponen sumber belajar
C.     Fungsi sumber belajar
1.      Meningkatkan produktivitas pembelajaran
2.      Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual
3.      Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran
4.      Lebih memantapkan pembelajaran
5.      Memungkinkan belajar secara seketika
6.      Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas



DAFTAR PUSTAKA
·         Sutrisno. 2005. Revolusi Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
·         Wijaya, Cece. dkk. 1992. Upaya Pembahuruan dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung: Remaja Rodaskarya.
·         Sudjana, Nana dan Ahmad, Rivai. 2001. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo
·         Hulse, Stewart H. dkk. 1981. The Psychology of Learning. Tokyo: International Student Edition
·         Ramsden, Paul. 2003. Learning To Teach In Higer Education. London and New York: RoutledgeFalmer






[1] Deni Darmawan, “Inovasi Pendidikan”, 2012, hlm. 43-44
[2] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, 2001, hlm. 76
[3] Ibid
[4] Ibid hlm. 77
[5] Cece Wijaya, dkk., Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran. Hlm. 34
[6] Ibid, hlm. 35
[7] Ibid , hlm. 36
[8] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran. Hlm 79
[9] Sutrisno, Revolusi Pendidikan di Indonesia. Hlm 88

Tidak ada komentar:

Posting Komentar